KUNJUNGAN DPRD DIY KE UNY
Ditulis Oleh: Redaksi, 18 Maret 2008
(Sumber: http://www.uny.ac.id)
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Prop. DIY dipimpin Ketua Fraksi, H. Cholid Mahmud berkunjung ke UNY, Rabu (12/3), diterima oleh Rektor UNY, Prof. Sugeng Mardiyono, PhD di Ruang Rapat RKU. Tampak hadir PR3, Dekan FISE, FT, FIP, FMIPA, PD1 FBS dan Kadiv Humas Eksternal, Cholid Mahmud yang didampingi Sekretaris Fraksi Arif Budiono, dan 4 anggota fraksi dari Komisi A, komisi B, C dan D datang ke UNY untuk menggali dan mendengar secara langsung persoalan-persoalan masyarakat khususnya bidang pendidikan.
Cholid Mahmud mengatakan DPRD sebagai badan yang menjalankan fungsi politik yaitu membuat policy/kebijakan perlu mendapat masukan masukan dari masyarakat. Kampus dianggap sebagai komponen yang strategis dan dapat melihat secara lebih luas persoalan-persoalan kemasyarakatan yang ada. Hal-hal yang perlu dibenahi akan diperjuangkan melalui kewenangan membuat policy . Bila lingkupnya nasional akan diteruskan ke DPR Pusat. Selain itu, sehubungan dengan akan disahkannya APBD tahun 2008 pada Maret ini, Mahmud berharap ada sinergi pos-pos pemberdayaan kemasyaratan di pemerintah dengan kampus sehingga bisa lebih optimal untuk kemaslahatan masyarakat.
Rektor pada kesempatan tersebut menyatakan kegembiraannya atas kedatangan anggota dewan, karena selama ini banyak yang ingin disampaikan tetapi jaringan komunikasi dengan pihak-pihak terkait tidak berjalan mulus. Rektor selain menjelaskan tentang program-program yang sedang dilakukan UNY antara lain ISO nisasi, pendiriam Museum Pendidikan, perintisan pengolahan sampah, tertib kampus, Rektor juga meminta perhatian anggota Dewan tentang Pelaksanaan Sertifikasi Guru, Pemberantasan Buta Aksara dan Sekolah Unggulan. Terkait dengan sertifikasi guru, Rektor minta agar DPRD memikirkan nasib guru-guru yang belum lulus S1 (sarjana) mau diapakan. Sedangkan yang sudah lulus S1 perlu ada semacam kontrol dan kendali sebagai guru yang disebut professional.
Rektor juga prihatin dengan masih banyaknya masyarakat DIY yang buta aksara. Sebagai kota pendidikan sangat tidak pantas kalau DIY masuk peringkat 10 yang buta aksara. Rektor menawarkan agar UNY serta perguruan tinggi lain diajak bekerjasama memberantas buta aksara tersebut. Demikian juga dengan persoalan guru-guru yang harus sekolah lagi, Rektor menawarkan alumni UNY dapat dijadikan guru magang selagi guru kelasnya kuliah lagi. Sedangkan terkait dengan sekolah unggulan yang sangat sedikit (SMAI, SMA3, SMA8) , Rektor minta perhatian anggota dewan untuk memikirkan bagaimana menambah dan memperluas sekolah lainnya agar jadi unggulan. (lensa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar