Minggu, 20 Desember 2009

PENGAJIAN PAGUYUBAN PENCARI RONGSOK

Dalam rangka kunjungan ke Daerah Pemilihan DIY, pada Kamis, 17-12-2009, Ir. H. Cholid Mahmud melakukan sosialisasi DPD RI kepada komunitas tokoh pemuda Sleman barat di Rewulu, Godean. Sedang  pada Sabtu, 19 Desember 2009 siang, melakukan Jaring Aspirasi dan Pengajian para pencari  rongsok Bantul di Kantor The CMC Yogyakarta.




Selasa, 01 Desember 2009

Cak Nun: Mewujudkan Yogyakarta Sebagai Serambi Madinah

(Sumber: www.krjogja.com, Senin, 30 November 2009 13:30:00)
Emha Ainun Najib. (Foto : Deny Hermawan)

YOGYA (KRjogja.com) – Budayawan Emha Ainun Najib atau yang akrab disapa Cak Nun mengusulkan kepada pemerintah, Yogyakarta hendaknya dijadikan sebagai Serambi Madinah. Menurutnya, Yogyakarta yang dimaksud bukan Yogyakarta secara administratif, namun Yoyakarta secara kultural, yang sudah didirikan sejak jaman Kerajaan Mataram.
            “Dua hari yang lalu saya diundang oleh pihak kraton, oleh Gusti Joyo (GBPH Joyokusumo) untuk membicarakan hal ini. Sebenarnya saya tidak punya hak untuk mengekspos. Intinya, dari dulu Ngayogyakarta ini sudah kaya’ Madinah, cuma perlu dikasih label saja, yaitu Serambi Madinah, untuk mengingatkan pluralisme model Madinah. Launchingnya kapan juga belum tahu, namun mungkin akan dilakukan di Serambi Masjid Gedhe” ujar Cak Nun di Yogyakarta, Senin (30/11).
            Menurut Cak Nun, hal ini wajar, lantaran kondisi pluralisme model Kota Madinah di jaman lahirnya Islam, memiliki kesamaan dengan tingkat toleransi yang ada di Yogyakarta. Menurutnya, dari sinilah bentuk keistimewaan Yogyakarta terlihat nyata, dimana Yogyakarta didatangi oleh berbagai kelompok pendatang, dengan aneka ragam budaya dan kepercayaan.
            Kedepan, menurutnya, hal yang diutamakan dalam pembangunan Yogyakarta seperti konsep ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, yakni pengukuhan kedaulatan pangan dan multikulturalisme. “Yogyakarta secara kultural akan menjadi masyarakat Madaniah atau masyarakat madani, dimana yang utama adalah kedaulatan pangan, multikultural, baru unsur-unsur lainnya,” terangnya.
            Untuk mewujudkannya, terang Cak Nun, perlu ada toleransi yang tinggi antar umat beragama. Dirinya juag mengimbau, para TNI agar tidak menilai orang berdasarkan agama dan menolong siapapun berdasarkan kemanusiaan tanpa melihat agama.
            “Kebaikan itu tidak memakai identitas. Menolong orang jangan lihat dia Islam atau Kristen. Di Napoli, Eropa, ada orang Katholik yang menjadi ketua panitia pembangunan masjid. Di Canberra, Australia, ada pastor yang menyumbang 5.000 buku untuk perpustakaan masjid di sana. Bagaimana kalau itu dibalik dan diterapkan di sini, misalnya kyai membantu pembangunan gereja, apa kita siap untuk itu?” tanya Cak Nun. (Den)

Kamis, 12 November 2009

KUNKER KOMITE IV KE JABAR

H. Cholid Mahmud, M.T. bersama tim selaku anggota Komite IV DPD RI melakukan kunjungan kerja pengawasan ke Provensi Jawa Barat, di antaranya ke Kabupaten Garut untuk pendalaman hasil temuan BPK RI di sana.


Senin, 19 Oktober 2009

KUNJUNGAN KERJA DAN SOSIALISASI DPD KE DAERAH PEMILIHAN DIY

Setelah masa sidang pertama yang maraton dari 1 hingga 8 Oktober 2009, anggota DPD RI diberi kesempatan melakukan kerja ke Daerah Pemilihan masing-masing untuk mensosialisasikan lembaga DPD RI dan hasil sidang MPR RI ke tengah masyarakat mulai 9 hingga 18 Oktober 2009. Agenda kegiatan Ir. H. Cholid Mahmud pada kurun waktu ini berkunjung ke Kantor DPD RI di Pemrov, Komplek Kepatihan (12-10-2009), Silaturrahmi ke Polda DIY (13-10-2009) pukul 10.00 - 12.00, Sosialisasi dan Jaring Aspirasi Tokoh Masyarakat Kota Yogyakarta (13-10-2009) pukul 19.30-22.30, Silaturrahmi ke Pemkot Kota Yogyakarta (15-10-2009) pukul 10.00-11.30, Sosialisasi dan Jaring Aspirasi Tokoh Masyarakat Bantul (15-10-2009) pukul 19.30-22.30, dan Sosialisasi dan Jaring Aspirasi Tokoh Masyarakat Gunung Kidul (18-10-2009) pukul 09.00-11.30 WIB.







Rabu, 07 Oktober 2009

PELENGKAPAN SARANA DAN FASILITAS KANTOR THE CMC

Secara bertahap, Kantor The CMC (The Cholid Mahmud Center) Yogyakarta dilengkapi berbagai sarana dan fasilitas penunjang. "Kantor ini boleh dimanfaatkan oleh berbagai elemen ummat dan masyarakat, khususnya yang merasa menjadi mitra kerja, relawan, dan konstituen Ir. H. Cholid Mahmud, M.T. Beberapa ruang yang ada boleh dipinjam untuk kegiatan rapat,  atau aktivitas kebaikan lainnya....

Ruang Tamu yang sederhana

Serambi untuk nongkrong dan ngenet free hotspot

Ruang Kajian yang juga sederhana

Almari Perpustakaan yang segera dipenuhi buku dan koleksi lainnya.


Jumat, 02 Oktober 2009

Pelantikan Anggota DPR RI dan DPD Periode 2009-2014


tcrave - 01/10/2009 02:59 AM
(Diunduh dari: http://archive.kaskus.us/thread/2504955)


            Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 1 Oktober 2009, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melantik anggota DPR RI dan DPD 2004-2009. Pada periode ini, KPU akan melantik anggota DPR RI sejumlah 560 orang atau bertambah 10 orang dari periode lalu 2004-2009. Sedangkan banyaknya anggota DPD yang dilantik berjumlah 128 orang.
            Sebelum pelantikan dan pengambilan sumpah, sekitar pukul 07.00 WIB para anggota DPR RI dan DPD akan mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya. Baru setelah itu menuju Gedung Nusantara (DPR/MPR) untuk mengikuti paripurna istimewa. Pada sidang tersebut terdapat agenda Pelantikan dan pengambilan sumpah ini yang akan dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) Dr H Harifin Tumpa SH MH.
            Rapat paripurna yang bersifat istimewa dengan agenda khusus pengucapan sumpah/ janji anggota DPR RI dan DPD hasil Pemilu Tahun 2009 merupakan tahapan yang sangat penting dari seluruh tahapan pelaksanaan Pemilu. Pengucapan sumpah/ janji anggota DPR RI dan DPD bukanlah sekedar seremonial akan tetapi mengandung makna yuridis. Hal itu sebabkan sejak pengucapan sumpah/ janji itulah seseorang resmi menjadi anggota DPR RI dan DPD untuk masa jabatan anggota DPRD selama 5 (lima) tahun dimulai.
            Besar harapan akan terjadinya perubahan iklim sosial, politik dan ekonomi negara ini menuju ke arah yang lebih baik. Seluruh rakyat Indonesia menginginkan anggota DPR RI dan DPD yang baru ini akan benar-benar melayani masyarakat dengan amanah dan membela rakyat yang sudah membawanya ke Senayan (gedung MPR/DPR). Semoga sumpah itu tidak dikhianati.
Daftar anggota DPR RI Periode 2009-2014
http://www.kpu.go.id/dmdocuments/DAFTAR_ANGGOTA_DPR_2009.pdf

KANTOR THE CHOLID MAHMUD CENTER MULAI DIBUKA

Bersamaan dengan Pelantikan Anggota DPD RI di Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2009, kantor kerja sekaligus rumah aspirasi anggota DPD RI, Ir. H. Cholid Mahmud, M.T. (The Cholid Mahmud Center), Warungboto Yogyakarta mulai beroperasi: dibuka untuk masyarakat umum. Moggo-monggo sami pinarak....

Inilah Kantor The CMC Yogyakarta
Alamat Kantor The CMC


Kamis, 01 Oktober 2009

Ir. H. Cholid Mahmud dilantik menjadi anggota DPD/MPR RI

1 Oktober 2009, Ir. H. Cholid Mahmud, M.T. resmi dilantik menjadi anggota DPD RI sekaligus anggota MPR RI Periode 2009-2014. Sementara dalam sidangnya, akhirnya beliau terpilih menjadi Wakil Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD RI Periode 2009-2010. Karenanya, beliau harus mengadili Ahmad Farhan Hamid yang  ditengarahi melanggar Tata Tertib DPD RI terutama dalam proses pencalonannya sebagai Wakil Ketua MPR RI. 



Sabtu, 29 Agustus 2009

Buka Bersama Masyarakat Warungboto

Kulanuwun akan berkantor di Komplek Masjid Uzlifatul Jannah, Warungboto, The CMC Yogyakarta mengundang  masyarakat sekitar untuk buka bersama sekaligus sosialisasi lembaga.



Sabtu, 15 Agustus 2009

14-15 Agustus 2010 Ir. H. Cholid Mahmud Ikuti Pembekalan

Jumat-Sabtu, 14-15 Agustus 2009, Ir. H. Cholid Mahmud mengikuti Dialog Interaktif Anggota sekaligus Orientasi Anggota DPD RI Terpilih 2009-2014 di Menara Peninsula Hotel Jakarta yang diselenggarakan The Fatwa Center.





Jumat, 24 April 2009

Inilah 4 Anggota DPD RI Terpilih dari DIY


Diposkan oleh admin di 08.10


JOGJA - Rapat pleno rekapitulasi perolehan suara untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) propinsi D.I. Yogyakarta yang berlangsung di JEC Rabu (23/4) berjalan lancar. Dari total suara 2.007.331 tercatat suara sah 1.789.089 suara, sedang suara yang tidak sah 218.243.
            Dari hasil rekapitulasi ini, pemilihan anggota DPD RI untuk propinsi Yogyakarta yang diikuti 12 calon anggota DPD menempatkan 4 wakil yang terpilih sebagai berikut:
1. Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas [ 941.153 suara / 52,61 % ]
2. Cholid Mahmud [181.415 suara / 10,14 % ]
3. Hafidh Asrom [171.108 / 9,56 % ]
4. Afnan Hadikusumo [106.117 / 5,93 % ]
            Dari 4 anggota DPD terpilih ini, dua anggota lama adalah GKR Hemas (Istri Sri Sultan Hamengku Buwono X) dan Hafidh Asrom (NU). Sedang wajah baru wakil DPD RI dari Yogyakarta adalah Cholid Mahmud (PKS) dan Afnan Hadikusumo (Muhammadiyah).
            Menilik hasil ini, PKS Yogyakarta mengalami kemajuan pesat dengan meloloskan kader terbaiknya menjadi salah satu ‘duta’ masyarakat Jogja untuk DPD RI. Sebagai catatan, pada pemilu 2004 kemarin PKS Jogja tidak memajukan kadernya dan hanya mendukung salah satu calon yang punya kedekatan dengan PKS namun tidak berhasil lolos ke senayan.
-----
posted by: pkspiyungan.blogspot.com

Rabu, 15 April 2009

Cholid Mahmud, Calon DPD RI dari Jogja Lolos Ke Senayan


            Yogyakarta - Berdasarkan hasil hitungan cepat Matapena Institute, calon DPD (Dewan Perwakilan Daerah) dari Yogyakarta yang diusung PKS, H. Cholid Mahmud, bakal lolos ke Senayan. Dengan mengantongi suara 10,03 % mantan Ketua DPW PKS DIY ini menempati urutan ke-3 dari 12 kandidiat DPD wilayah Yogyakarta yang akan menempatkan 4 wakilnya di DPD RI.



Urutan lengkap hasil quick count sebagai berikut:
1. GKR Hemas (49,46%)
2. Hafidh Asrom (14,3%)
3. Cholid Mahmud (10,03%)
4. Afnan Hadikusumo (6,5%)
5. Subechi (4,73%)
6. Sutardjo Surjoguritno (3,72%)
7. Sugito (3,7%)
8. Idham Ibty (3,31%)
9. Sulistya (1,48%)
10. Anggoro Rahardjo (1,02%)
11. Wahyu witono (0,91%)
12. Tigan Solin (0,78%).


Profil H. Cholid Mahmud, M.T.

Ir. Chalid Mahmud, M.T., adalah putra K.H. Zaenal Mahmud, pengasuh Pondok Pesantren Sabilul Khairaat, Tengaran, Semarang. Putra kiai ini setelah lulus SMA I Salatiga melanjutkan kuliah S1 di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM. Kemudian menempuh S2 di kampus yang sama dengan Spesialisasi Beton dan Teknologi Pasir. Karenanya, selain dikenal sebagai seorang ustadz dan da’i, keilmuan dan kepeduliannya pada saat terjadi gempa di DIY-Jateng 27 Mei 2006 yang lalu membawa beliau dikenal sebagai “pakar gempa bumi’” di Yogyakarta.

Mantan Ketua Umum Jama’ah Shalahuddin UGM (1989-1990) ini sejak dari mahasiswa sudah aktif berdakwah dan membina masyarakat DIY. Dosen Fakultas Teknik Universitas Cokroaminoto Yogyakarta ini bergiat di Biro Diklat dan Pengembangan DDII Perwakilan DIY, menjadi pembimbing haji di KBJH Multazam, serta mengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Islamic Centre AI-Muhtadin, Seturan, Yogyakarta. Bersama K.H. Drs. Sunardi Syahuri, beliau juga menjadi Pembina Konsorsium Yayasan MULIA yang menaungi pengelolaan sekolah-sekolah Islam Terpadu dari tingkat TKIT s.d. SMAIT di Kota Yogyakarta.

Anggota Komisi A dan Anggota Badan Kehormatan DPRD Propinsi DIY dari PKS ini juga berkiprah menjadi Koordinator Kaukus Parlemen Bersih DIY. Oleh karenanya, pemahaman dan kepedulian beliau pada permasalahan dan aspirasi masyarakat Ngayogyakarta Hadiningrat tidak diragukan lagi.

Pengalaman Organisasi

* Ketua Umum Jamaah Shalahudin Masjid Kampus UGM, tahun 1986-1988.
* Pimpinan “Clapeyron” Majalah Mahasiswa Teknik Sipil UGM, tahun 1986-1987.
* Pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), tahun 1990-sekarang.
* Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Islamic Center Al Muhtadin, Seturan, tahun 1996-sekarang.
* Pengurus KBI Haji Multazam - Ad Dakwah, tahun 1996-sekarang.
* Mantan Dekan FT UCY, tahun 1997-2004.
* Pembina Konsorsium Yayasan MULIA (TK IT, SD IT, SMP IT, SMA IT), tahun 2000-sekarang.
* Konsultan “Disaster Recovery Program” Aksi Cepat Tanggap (ACT), tahun 2006-sekarang.
* Pembina Masyarakat Relawan Indonesia (MRI), tahun 2004-sekarang.
* Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPRD DIY, tahun 2004-sekarang.
* Koordinator Kaukus Parlemen Bersih DIY, tahun 2006-sekarang.

__________________

Senin, 06 April 2009

Menyukseskan Pemilu Bagian dari Dakwah


(Release Kampanye Terakhir) 
 Fitra Hariadi, Manajer Cholid Mahmud Center

          Hari terakhir kampanye ini dimanfaatkan H. Cholid Mahmud, MT untuk menggelar Rapat Umum di lapangan Denggung, Sleman, Ahad (5/4). Sebelumnya Cholid Mahmud belum pernah menggelar rapat umum tapi lebih banyak melakukan kampanye dengan cara temu warga dan tokoh di setiap kabupaten. Selain itu, Cholid Mahmud Center juga memberikan 1.500 CD soal-soal ujian nasional untuk SMA.
       Dalam setiap pertemuan-pertemuan, Cholid Mahmud mengajak kepada seluruh warga di Yogyakarta untuk ikut memilih dalam Pemilu 2009 dan tidak golput. Pemilu sangat menentukan masa depan bangsa, karenanya dengan ikut memilih berarti kita semua sudah melakukan dakwah. Dakwah tidaklah harus menjadi tukang ceramah. Dakwah bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
          Dakwah dari diri dilakukan dengan meningkatkan ibadah yang kita lakukan sehari-hari. Jika seseorang ketika mendengar azdan subuh lalu bangun dan pergi ke masjid untuk shalat berjamaah maka pahalanya itu sebesar dunia seisinya. Tapi kenyataan saat ini shalat subuh paling sedikit jamaahnya. Andai saja sehabis shalat subuh para jamaah diberi uang Rp 10 ribu pasti jamaahnya akan banyak. Cuma yang membedakan uang Rp 10 ribu itu di dapat dengan cash. Pahala dunia seisinya nanti di dapat di akhirat.
        Dakwah keluarga dimulai dengan mencari pasangan yang tepat. Dalam Islam dianjurkan untuk memilih pasangan itu mengutamakan agamanya, bukan karena kecantikan atau ketampanan, keturunan, ataupun kekayaan. “Artis itu cantik dan kaya, tapi kita sering melihat di TV, rumah tangga mereka bermasalah”. Jika terjadi pertengkaran antara suami istri janganlah berebut benar tapi berebutlah salah, hal itu akan dapat mendinginkan suasana. Anak juga merupakan faktor penting dalam mewujudkan keluarga sakinah. Mendidik anak dilakukan bukan hanya dengan sekedar memerintah tapi sebagai orang tua juga harus memberi contoh.
       Dakwah bermasyarakat bisa kita lakukan dengan ikut aktif di kegiatan-kegiatan kampung yang positif seperti pertemuan RT, gotong royong bersih desa, menghadiri undangan hajatan, dan bersikap sopan. “Jangan sampai kita menjadi orang imma’ah, ketika semua orang melakukan keburukan maka kita juga ikut melakukan keburukan, dan jika semua orang berbuat baik kita juga ikut berbuat baik. Jadilah orang yang puya integritas dan prinsip, ikutlah kepada kebaikan dan jangan ikut kepada keburukan.”
          “Kemudian untuk dakwah bernegara di antaranya bisa dilakukan dengan ikut mensukseskan pemilu dengan tidak golput. Misalkan saja ada dua orang calon pemimpin yang satu baik dan yang satu buruk, yang baik mendapat suara 50 ribu, sedangkan pemimpin yang buruk mendapat suara 51 ribu maka yang jadi adalah pemimpin yang buruk. Jadi satu suara sangat menentukan keberlangsungan kepemimpinan bangsa. Oleh karena itu, masyarakat perlu memanfaatkan moment Pemilu ini sebaik mungkin,” lanjut Cholid yang juga  saat ini masih menjadi ketua fraksi PKS DPRD Provinsi DIY, koordinator Kaukus Parlemen Bersih DIY, Pembimbing Paguyuban Pencari Rosok Bantul, dan pengurus KBIH Multazam Yogyakarta.

Cholid Mahmud Center
Alamat lama: Jl. Gedong Kuning Selatan 201 A Yogyakarta, HP. 081578011175

Rabu, 25 Maret 2009

KAMPANYE CERDAS ALA CHOLID MAHMUD


LUNCURKAN 1.500 CD SIMULASI SOAL UAN SMA UNTUK PEMILIH PEMULA
Bernas, Selasa, 24 Mar 2009 10:26:40


       JOGJA‑‑ Sebanyak 1.500 compact disk (CD) yang berisi tentang simulasi Ujian Nasional (UN) diluncurkan Cholid Mahmud Center, Senin (23/3). CD itu berisi lima paket soal UN untuk SMA/MA beberapa tahun terakhir dan prediksi soal UN tahun ini.
     Cholid kepada wartawan di RM Wong Solo di sela‑sela peluncuran mengungkapkan, CD itu diluncurkan untuk membantu siswa SMA/MA dalam persiapan UN yang akan dilaksanakan pada akhir April mendatang. Sehingga mereka lebih banyak memiliki pengayaan soal ujian.
     "Standar kelulusan naik pada tahun ini sehingga CD ini bisa dimanfaatkan siswa untuk menambah bank soal untuk dipelajari," paparnya.
     CD itu dibagikan secara gratis kepada siswa yang membutuhkan. Bahkan bisa digandakan sesuai kebutuhan mereka tanpa ada kontribusi apapun. Bila memungkinkan, konten dari CD itu nantinya bisa dikembangkan. Sehingga tiap tahun siswa bisa memiliki bank soal yang baru.
     Sementara salah satu siswa, Rian Eka Pramana dari SMAN 6 Jogja yang hadir dalam launching itu mengaku, CD tersebut cukup membantunya untuk menambah variasi bank soal. Bahkan bisa menjadi alat personal training yang efektif untuk belajar soal UAN.
     "Isi dari CD ini tidak jauh dari soal‑soal UN sehingga bisa dijadikan referensi persiapan UN," ujarnya. (ptu) 

Selasa, 24 Maret 2009

Cholid Mahmud Center Melaunching 1.500 CD Ujian Nasional untuk SMA

Dilaporkan oleh: Fitra Hariadi

         Bangsa ini membutuhkan kebangkitan dari tidurnya. Salah satu hal yang bisa membangkitkannya adalah dari sisi pendidikan. Disamping istitusi pendidikan harus profesional maka pelajarnyapun juga harus memiliki kualitas dan kapabilitas yang memadai. Sarana-sarana yang dibutuhkan untuk mendukung kualitas dan kapabilias siswa sudah seharusnya dipenuhi.
            Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pelajar SMA di Yogyakarta, sebagai wujud kongkrit caleg DPD nomer 2 DIY H. Cholid Mahmud, MT melalui Cholid Mahmud Center membuat program simulasi ujian nasional untuk SMA dalam bentuk CD interaktif. Program tersebut disusun oleh direktur SSC Intersolusi Drs. Yana Karyana, M. Si. Cholid Mahmud Center akan memproduksi CD sebanyak 1.500 keping yang akan dibagikan secara gratis kepada seluruh pelajar SMA di Yogyakarta.
           Acara launching untuk kali pertama diadakan di rumah makan Ayam Bakar Wong Solo Jl. Timoho pada 23 Maret 2009. Launching ini ditujukan untuk pelajar SMA sekota Yogyakarta yang disesuaikan dengan jadwal kampanye Cholid Mahmud sebagai program kampanye. Rencananya akan mengundang 50 orang siswa perwakilan dari sekolah-sekolah sekota Yogyakarta. Acara dimulai pukul 13.30-15.00 WIB. CD ini akan disebarkan di tiap-tiap kabupaten di Yogyakarta.
            Selain launching CD, acara akan diisi dengan dialog pendidikan bersama Cholid Mahmud, penjelasan penggunaan CD interaktif oleh Yana Karyana, uji coba mengerjakan soal-soal dalam CD, dan simulasi pencontrengan kertas suara pemilu untuk anggota DPD.
            Cholid Mahmud akan terus berusaha untuk mengadakan kampanye-kampanye yang bersifat mendidik, cerdas, solutif, bermanfaat dan efektif, serta berupaya menghindari program-program kampanye yang bersifat janji-janji dan kepura-puraan.

Jumat, 02 Januari 2009

Kepemimpinan dalam Islam

Oleh: Cholid Mahmud
(Sumber: www.cholidmahmud.com, 1 January 2009 11:06 WIB)
  
          Dalam buku Ushuulud Da’wah, Dr Abdul Kariim Zaidan mengemukakan bahwa pada hakikatnya kepemimpinan adalah hak publik (ummat). Publik berhak memilih pemimpin mereka, sebagaimana mereka juga berhak mencabut mandat dari pemimpin mereka.
          Seorang pemimpin dibutuhkan dalam rangka mengorganisir publik untuk menjaga kemashlahatan dalam kehidupan bersama mereka. Fitrah manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan penataan. Tanpa adanya penataan, tentu akan terjadi kekacauan. Kehidupan perlu diorganisasikan, dan kepemimpinan adalah bagian tak terpisahkan dalam pengorganisasian.
          Selain itu, banyak perintah agama baik dalam Alqur’an maupun dalam hadits-hadits yang shohih yang mengandung perintah yang dialamatkan kepada orang banyak, kepada ummat, kepada publik, tidak kepada individu. Sekedar contoh misalnya perintah untuk mengajak kepada kebaikan, perintah untuk alamru bil ma’ruuf, perintah untuk annahyu ‘anil munkar, perintah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, dll. Isi (content) dari perintah tersebut memang memerlukan kerja kolektif, tidak mungkin bisa dilaksanakan secara individual. Kerja kolektif itu memerlukan pengorganisasian, dan pengorganisasian memerlukan kepemimpinan.
          Dari dua hal di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kebutuhan publik, baik untuk menjaga kemaslahatan di antara mereka maupun untuk menjalankan tugas-tugas yang menjadi beban mereka. Oleh karena itu publiklah yang paling berhak untuk menentukan siapa yang akan mereka serahi sebagai pemimpin mereka. Merka juga berhak untuk mencabut mandat kepemimpinan itu jika ternyata pemimpin tersebut tidak mampu lagi menjalankan amanah publik itu.
          Prinsip tersebut tampak dari praktek politik zaman Khulafaur Rasyidin. Abu Bakar As Shiddiq menjadi pemimpin karena kesepakatan publik. Umar Ibnul Khattab menjadi pemimpin karena kesepakatan publik yang kebetulan tidak berbeda dengan pendapat Abu Bakar sebelum beliau wafat. Beliau menjadi pemimpin bukan karena wasiat Abu Bakar As Shiddiq. Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalibpun menjadi pemimpin karena kesepakatan publik. Tidak ada satupun dari mereka yang menjadi pemimpin karena keturunan, atau karena penunjukan oleh pemimpin sebelumnya.
          Karena kepemimpinan adalah hak publik, maka merekalah yang berhak menentukan pemimpin yang mereka kehendaki. Demikian juga jika karena sesuatu hal pemimpin tidak lagi mampu menjalankan amanah publik tersebut maka publik berhak untuk mencabut hak kepemimpinannya dan digantikan orang lain yang mereka sepakati. Publik berhak untuk menyepakati mekanisme teknis untuk menentukan jabatan kepemimpinan di antara mereka, sebagaimana mereka juga berhak membuat ketentuan-ketentuan teknis yang dianggap memberi kemaslahatan untuk kehidupan mereka, misalnya adanya batas masa jabatan seorang pemimpin.
Pemimpin yang telah dipilih wajib ditaati, kecuali nyata-nyata memerintahkan hal-hal yang menyimpang dari tuntunan Allah SWT. Dalam hal-hal yang sifatnya ijtihad, hak pengambilan keputusan ada ditangan pemimpin tersebut.
          Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang banyak musyawarahnya sebelum mengambil keputusan. Musyawarah tidak harus kepada semua orang, tetapi bisa dipilih orang-orang yang dianggap berkompeten dalam masalah yang dibicarakan. Jika untuk kepentingan ini perlu ada kelembagaan, boleh saja dibuat.
Hak publik adalah memberi masukan kepada pemimpin, baik diminta maupun tidak diminta. Kewajiban publik adalah menasihati pemimpin agar tidak menyimpang dari amanah yang mereka berikan.
          Menurut hemat saya, sampai batas tertentu, demokrasi memiliki ruang yang sejalan dengan prinsip dasar kepemimpinan Islam tersebut. Bahwa demokrasi menghasilkan pemimpin yang belum ideal menurut kriteria Islam, itu adalah bab bagaimana kita membentuk ’selera’ masyarakat agar memiliki pilihan yang sejalan dengan nilai-nilai Islam. Itu adalah bab membangun kesadaran publik untuk menentukan pilihan yang benar. Itu adalah bab dakwah.

Wallahu a’lamu bis showab
Makkah, 3 Desember 2008